Beranda | Artikel
Kisah Kesungguhan Dalam Membayar Hutang Tepat Waktu - Kitab Ahsanul Bayan (Ustadz Abu Yala Kurnaedi, Lc.)
Selasa, 8 Mei 2018

Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Ya’la Kurnaedi

Kisah Kesungguhan Dalam Membayar Hutang Tepat Waktu merupakan kajian Islam yang disampaikan oleh: Ustadz Abu Ya’la Kurnaedi, Lc. dalam pembahasan Kitab Ahsanul Bayan min Mawaqifi Ahlil Iman karya Syaikh Abu Islam Shalih bin Thaha Abdul Wahid rahimahullah. Kajian ini disampaikan pada 16 Rajab 1439 H / 02 April 2018 M.

Download juga kajian sebelumnya: Kejujuran dan Semangat Membayar Hutang – Kitab Ahsanul Bayan

Download kitab أحسن البيان من مواقف أهل الإيمان” versi PDF di sini

Kajian Tentang Kisah Kesungguhan Dalam Membayar Hutang Tepat Waktu – Kitab Ahsanul Bayan

Kisah ini diambil dari hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam riwayat Imam Bukhari rahimahullahu ta’ala dalam shahihnya. Bahwa ada seorang laki-laki dari kalangan Bani Israil meminta tolong kepada seseorang dari Bani Istrail untuk memberikan pinjaman seribu dinar. Kemudian yang memberikan pinjaman berkata, “datangkan kepadaku saksi-saksi”. Kemudian orang yang hendak berhutang berkata, “Cukup Allah sebagai saksinya”. Kemudian orang yang akan memberikan pinjaman berkata lagi, “datangkan penjamin kepadaku yang bisa menjamin hutang ini”. Orang yang hendak berhutang berkata kembali, “Cukup Allah saja yang menjamin”. Lalu orang yang hendak memberikan hutang berkata, “engkau benar”. Maka diberikanlah pinjaman sampai pada batas waktu tertentu.

Setelah itu, orang yang berhutang keluar menyeberangi lautan untuk menyelesaikan kebutuhannya. Setelah menyelesaikan hajatnya, diapun mencari perahu yang bisa dia naiki untuk bertemu dengan pemberi hutang pada waktu yang sudah ditentukan. Ternyata orang ini tidak menjumpai perahu atau kapal. Karena dia tidak menemukan perahu, maka yang dia lakukan adalah mengambil kayu dan dia melobangi kayu itu. Setelah dia melobangi kayu itu, dia masukkan uang seribu dinar tersebut dan dia tulis surat untuk orang itu. Kemudian ditutup dan dia kepantai lalu berkata, “Ya Allah, sesungguhnya Engkau tahu bahwa aku telah meminjam kepada si fulan seribu dinar. Kemudian dia meminta kepadaku penjamin dan aku berkata cukup bagiku Allah sebagai penjamin. Dan dia ridho Engkau sebagai penjamin. Diapun meminta kepadaku saksi, akupun berkata bahwa Engkau cukup sebagai saksinya. Dan dia ridho kepada Engkau sebagai saksi. Dan aku telah bersungguh-sungguh mencari perahu untuk aku utus datang kepada dia dan aku tidak bisa mendapatkannya. Dan sesungguhnya aku titipkan ini kepada Engkau ya Allah.” Lalu orang itu melempar uang itu ke lautan dan pergi. Orang yang berhutang ini adalah orang yang memiliki sifat jujur dan semangat membayar hutang.

Disisi pantai yang lain, orang yang memberikan pinjaman menunggu hartanya. Setelah dia melihat dan menunggu, ternyata tidak ada peraharu dan justru ada kayu yang kayu itu sebenarnya ada hartanya. Dia mengambil dengan niat ingin menjadikan kayu itu sebagai kayu bakar. Ketika dia gergaji ternyata dia jumpai uang dan surat untuk dirinya.

Lihatlah, siapa yang memberi ilham untuk menunggu di pantai yang lain? Kemudian dia mengambil kayu itu? Siapa yang mengalirkan dan menjaga kayu ini di atas gelombang lautan? Dialah Allah subhanahu wa ta’ala.

Orang yang berhutang itu adalah orang shalih dan dilain waktu dia membawa seribu dinar yang lain karena dia belum tahu apakah harta yang dia letakkan di kayu sebelumnya apakah sudah sampai dan diterima atau belum. Orang yang berhutang berkata, “Demi Allah, aku senantiasa bersungguh-sungguh untuk mencari perahu supaya aku bisa datang membawa hartamu. Dan aku tidak mendapati perahu sebelum aku datang sekarang ini.”

Bagaimana kelanjutan kisahnya?

Simak Penjelasan Lengkap dan Download Kajian Tentang Kisah Kesungguhan Dalam Membayar Hutang Tepat Waktu – Kitab Ahsanul Bayan


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/31095-kisah-kesungguhan-dalam-membayar-hutang-tepat-waktu-kitab-ahsanul-bayan-ustadz-abu-yala-kurnaedi-lc/